Prabowo Sudah Hitung Kebutuhan Pertahanan 25 Tahun ke Depan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah mengajukan proposal kepada Presiden Joko Widodo berisi proyeksi kebutuhan untuk memperkuat pertahanan sampai 25 tahun ke depan.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden)

Perkuatan pertahanan negara sangatlah penting. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah mengitung kebutuhan persenjataan dan keahlian di bidang pertahanan untuk setidaknya 25 tahun ke depan.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam diskusi bersama Rocky Gerung di YouTube RGTV Channel ID yang tayang Selasa (19/10/2022). "Sudah dihitung semua, pertambahan setiap tahunnya berapa kemudian biayanya dari mana, dapat dari mana, sudah dihitung bersama Kementerian Keuangan," kata Mahfud.

Mahfud mengamini pernyataan Prabowo selama ini bahwa persenjataan Indonesia perlu terus ditambah. Menurut Mahfud, kondisi persenjataan Indonesia sangat mencemaskan. Misal, jumlah pesawat tempur masih jauh dari seharusnya. Saat ini Indonesia hanya memiliki 17 unit pesawat tempur, dari seharusnya 200 unit.

"Kapal perangnya, senjata juga yang jarak tembaknya 200.000 kilometer misalnya atau 200 kilometer, kita  punya berapa. Sementara kebutuhan dengan luasan seperti ini kita sudah menghitung semua," tutur Mahfud.

Mahfud menyampaikan proposal berisi proyeksi kebutuhan pertahanan nasional sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. "Sekarang sedang dihitung ulang agar cermat menghitungnya, sehingga kita nanti akan menyediakan senjata seperti cara orang Jepang menyikapi negara negara lain," ucapnya.

Prabowo dalam beberapa kesempatan mengungkapkan bahwa Presiden memintanya untuk merencanakan kebutuhan pertahanan Indonesia yang bersifat jangka panjang agar ada konsistensi kebijakan di bidang persenjataan. 

“Jadi memang sesuai perintah Pak Presiden Joko Widodo dua setengah tahun yang lalu untuk membuat suatu desain besar, master plan pertahanan negara, menyangkut juga bagaimana kita bisa mengamankan alur-alur laut kepulauan Indonesia di mana 60% perdagangan laut dunia lewat perairan kita,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, Indonesia memiliki kekayaan di laut yang harus dijaga. "Tidak hanya kekayaan ikan, tetapi juga kekayaan mineral di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut,” ujar dia.

Artikel Terkait